Latar Belakang
Di zaman era globalisasi ini,
manusia sangat bergantung denganinformasi. Informasi merupakan hasil pengolahan data yang disajikan
sedemikian rupa
agar dapat memberi arti atau persepsi tertentu kepada para pembaca.
Oleh karena besar ketergantungan menusia terhadap
informasi, makakualitas informasi
harus selalu ditingkatkan. Beberapa faktor penentu kualitas informasi adalah keakuratan, ketepatan waktu, relevansi, dan kemudahan untuk
memperolehnya. Komputer merupakan alat bantu pengolahan
data yang dapat diandalkan.
Tidak hanya kecepatannya, melainkan juga keakuratan dan daya tahannya
untuk melakukan pemrosesan
data dalam jumlah yang
besar.
1. Line
Coding
Line coding adalah suatu proses
konversi data digital menjadi sinyal digital,dengan asumsi bahwa data berisi
atau berbentuk fax, angka, gambar,audio, atau video yang disimpan dalam memori
komputer sebagai bit squence. Line coding juga merupakan metoda untuk merubah simbol dari sumber ke dalam bentuk lain untuk ditransmisikan dan dapat merubah pesan-pesan digital ke dalam deretan simbol baru yang disebut dengan proses encoding.
Tujuan
line coding,antara lain :
1.
Merekayasa spektrum sinyal digital agar sesuai dengan medium
transmisiyang akan digunakan.
2.
Dapat dimanfaatkan untuk proses sinkronisasi antara pengirim
dan penerima (sistem tidak memerlukan jalur terpisah untuk clock).
3.
Dapat digunakan untuk menghilangkan komponen DC sinyal (sinyal
denganfrekuensi 0) Komponen DC tidak mengandung informasi apapun
tetapimenghamburkan daya pancar.
4.
Line coding dapat digunakan untuk menaikkan data rate.
5. Beberapa teknik line coding dapat digunakan untuk
pendeteksian kesalahan.
Berdasarkan level
sinyal yang digunakan, line coding dapat dikatagorikan sbb.:
a. Unipolar
: menggunakan level +v, 0
b. Polar
(antipodal) : menggunakan level +v, -v
c. Bipolar
(pseudoternary): menggunakan level +v, 0, -v
2.
Karakteristik Line Coding
Adapun beberapa hal yang harus
diperhatikan dalam mengetahui karakteristik line coding adalah sebagai berikut
:
a.
Elemen data dan elemen sinyal
Pada
komunikasi data,elemen data merupakan entity terkecil sedangkanelemen sinyal
merupakan unid terpendek dari sinyal digital,dengan kata lainelemen
data adalah apa yang kita butuhkan untuk dikirim,sedangkan elemensinyal adalah apa yang dapat kita kirim.
b. Data
rate dan sinyal rate
adalah
sejumlah elemen data dalam unid BPS (Bit persecond)sedangkan sinyal rate adalah
sejumlah elemen sinyal dalam satuan unid baud.Rumus yang digunakan untuk
menghitung sinyal rate adalah
S
= C x N x 1/R
dimana
; S = Sinyal rate
C
= Nilai konstanta ½
R
= Elemen sinyal
N
= Data rate
c. Bandwidth
(lebar pita)
Bandwidth adalah suatu sistem komunikasi
elektronika yangmengirimkan informasi dengan memancarkan energi
elektromagnetik. Energielektromagnetik ini dapat berjalan sebagai sebuah
tegangan atau arus yangmelalui dawai sebagaimana emisi radio melintasi udara
dan cahaya. Untuk mengirim informasi, sistem komunikasi harus menggunakan
spektrumelektromagnetik dalam jumlah atau range tertentu. Bandwidth
menunjukkanukuran kapasitas jalur transmisi yang dinyatakan dalam satuan,
yakni:
·
Baud (Bd) adalah kecepatan modulasi
·
Bit perdetik (Bps) adalah kecepatan
sinyal
·
Karakter perdetik (Cps) adalah kecepatan
transmisi
d.
Baseline Wandering
Baseline adalah rata – rata kekuatan sinyal yang
diterima oleh penerima.
e.
Komponen DC
f.
Sinkronisasi bit
g.
Deteksi bit in error
h.
Mengurangi noise
Noise
adalah tambahan sinyal yang tidak diinginkan yang masuk dimana pun
diantara pengirim dan penerima. Noise dibagi dalam 4 kategori ,yaitu:
1.
Thermal Noise
·
disebabkan oleh agitasi thermal electron dalam suatu
konduktor
·
sering dinyatakan sebagai white noise
·
tidak dapat dilenyapkan
·
besar thermal noise (dalam watt) dengan bandwidth W Hz
·
dapat dinyatakan sebagai:
N= k TW
Dimana;
N = noise power dencity
k = konstanta Boltzman = 1,38033 x 10 J /° K
T = temperature (°K)
2.
Intermodulation Noise
Disebabkan sinyal pada frekuensi – frekuensi yang berbeda tersebar pada
mendium pada transmisi yang sama sehingga menghasilkan sinyal pada suatu
frekuensi yang merupakan penjumlahan atau pengalian dari frekuensi
– frekuensi asalnya. Misalnya, sinyal dengan frekuensi f1 dan f2 maka akan
menggangu sinyal dengan frekuensi f1 + f2. Hal ini timbul karena ketidak
linearan transmitter, receiver atau sistem transmisi.
3.
Crosstalk
·
suatu penghubung antar sinyal yang tidak diinginkan
·
dapat terjadi oleh hubungan elektrikal antara kabel
yang berdekatan dandapat pula karena energi dari gelombang mikro
4.
Impulse Noise
·
terdiri dari pulsa – pulsa tak beraturan atau spike
noise dengan durasi pendek dan dengan amplitude relative tinggi
·
dihasilkan oleh kilat, kesalahan dan cacat pada sistem
komunikasi
·
noise ini merupakan sumber utama kesalahan komunikasi
data digital danhanya merupakan gangguan kecil bagi data analog.
i.
Kompleks
Macam-macam tehnik pengkodean :
a.
Data Digital,
Sinyal Digital
b.
Data Analog,
Sinyal Analog
c.
Data Digaital,
Sinyal Analog
d.
Data Analog,
Sinyal Analog
3.
MACAM – MACAM TEHNIK PENGKODEAN
I.
Data
Digital,Sinyal Digital
Data digital
merupakan data yang memiliki deretan data yang berbedadan memiliki ciri-ciri
tersendiri. Salah satu contoh data digital adalah teks, bilangan bulat dan
berbagai karakter lain.tetapi permasalahannya adalah bahwa data dalam
bentuk karakter yang dapat dipahami manusia tersebuttidak dapat langsung
ditransmisikandengan mudah dalam sistem komunikasi.Data terlebih dahulu harus
diubah dalam bentuk biner. Jadi suatu data digitalakan ditransmisikan dalam
deretan bit. Sedangkan sinyal digital merupakansinyal untuk menampilkan data
digital .salah satu contohnya adalah rangkaian voltase pulsa yang berbeda dan
tidak terjadi secara terus-menerus yang dapatmemberikan sinyal digital melalui
transmitter digital. Sinyal Digital adalah sinyal yang secara terus menerus
bergerak dengan amplitudo yang mengalami perubahan secara ekstrim, seperti
contoh pada gambar di atas.
Istilah-istilah yang berhubungan erat dengan data
digital dan sinyal digital adalah sebagai berikut :
a.
Elemen sinyal
adalah tiap pulsa dari sinyal digital. Data biner ditransmisikan dengan
meng-code-kan tiap bit data menjadi elemen-elemen sinyal.
b.
Unipolar adalah
semua elemen sinyal yang mempunyai tanda yang sama,yaitu positif semua atau
negative semua.
c.
Sinyal polar
adalah elemen-elemen sinyal dimana salah satu logic statenya diwakili oleh
level tegangan positif dan yang lainnya oleh level tegangan negatif.
d.
Durasi atau
lebar suatu bit adalah waktu yang diperlukan oleh transmiter untuk memancarkan
bit tersebut.
e.
Modulation rate
adalah kecepatan dimana level sinyal berubah, dinyatakan dalam bauds ataau
elemen sinyal perdetik.
f.
Istilah mark dan
space menyatakan digit biner ‘1’ dan ‘0’.
1.1
Non-Return to
Zero (NRZ)
·
Pada sinyal NRZ, pulsa untuk menyatakan bit “1”
tidak kembali ke nol (Non Return to Zero = Tidak Kembali ke Nol)
· NRZ
bisa unipolar maupun polar
Format ini dibagi menjadi 4 :
a.
Non-Return To
Zero (NRZ-L)
yaitu suatu kode dimana tegangan negative dipakai
untuk mewakili suatu biner dan tegangan positif dipakaiuntuk mewakili biner
lainnya.
b.
Non-Return To
Zero Inverted (NRZ-I)
yaitu suatu kode dimana suatu transisi (rendah
ketinggi atau tinggi ke rendah) pada awal suatu bit time akan dikenal sebagai
biner ‘1’ untuk bit time tersebut. Bila tidak ada transisi berarti biner
‘0’.dengan demikian NRZI merupakan salah satu contoh dari differensial
enconding (penyandian deferensial).
Keuntungan penyandian diferesial : lebih kebal noise,tidak dipengaruhi
level tegangan.
Kelemahan dari NRZ-L maupun NRZ-I : keterbatasan dalam komponen dc dan
kemampuan sinkronisasi yang buruk.
c.
Non-Return To
Zero (NRZ – M) : level berubah bila ada bit “1”
Non-Return
To Zero (NRZ - S) : level berubah bila ada bit “0”
1.1
Return to zero
(RZ)
·
Pada sinyal RZ, pulsa untuk menyatakan bit “1”
kembali ke nol (Return to Zero = Kembali ke Nol)
·
50% unipolar
1.1
AMI (Alternate Mark Inversion)
·
Bit ”1” dinyatakan dengan tegangan yang
berganti-ganti (alternate) antara +V dan –V
Sandi
bipolar
1.1
ADI (Alternate Digit Inversion)
·
Sandi ADI menginversikan (membalik) setiap bit
yang kedua (genap)
Bit ”0” menjadi bit ”1”
Bit ”1” menjadi ”0”
·
Tanda X menandai bit yang harus
diinversi
1.1
HDB3 (High Density Bipolar 3)
·
Sandi HDB3 membatasi adanya deretan bit “0” yang
panjang menjadi maksimum 3 bit saja.
Jika
terjadi deretan bit ”0” yang lebih dari 3 bit, maka akan dicegah dengan cara
mengganti satu atau dua bit ”0” tersebut dengan suatu pulsa menurut aturan yang
telah ditentukan.
1.1
CMI (Coded Mark Inversion)
·
Pada sandi CMI, bit “1” dinyatakan dengan
keadaan positif (+V) dan negatif (-V) secara berganti-ganti.
·
Bit ”0” dinyatakan dengan keadaan
negatif untuk ½ interval bit yang pertama dan keadaan positif untuk ½ interval
bit yang kedua.
1.1
Multylevel
Binary
Format
pengkodean ini diarahkan untuk mengatasi ketidak-efesienan kode NRZ. kode ini
menggunakan lebih dari 2 level sinyal. Keunggulan biner multilevel terhadap
NRZ adalah kemampuan sinkronisasi yang baik tidak menangkap komponen dc
dan pemakaian bandwidth yang lebih kecil, dapat menampung bit informasi yang
lebih banyak. Kekurangan dibanding NRZ adalah Diperlukan pesawat penerima yang
mampu membedakan 3 level (+A, -A, 0)sehingga membutuhkan 3 db kekuatan sinyal
dibanding NRZ untuk probabilitas kesalahan bit yang sama.
1.2
Biphase
Biphase
merupakan format pengkodean yang mengatasi keterbatasan kode NRZ. Pada biphase
terdapat 2 tehnik , yaitu Manchester dan Diferential Manchester.
·
Manchester
§ Bit “1” dinyatakan
oleh pulsa yang setengah prioda pertamanya memiliki level high dan setengah
perioda sisanya memiliki level low
§ Bit “0” dinyatakan oleh pulsa yang setengah perioda pertamanya
memiliki level low dan setengah perioda sisanya memiliki level high
§ Jadi setiap bit dinyatakan oleh pulsa-pulsa yang
berganti level pada pertengahan bit
§ Karakteristik Manchester coding:
o Timing recovery mudah
o Bandwidth lebar
Diferential Manchester
(D- Manchester)
§ Setiap bit dinyatakan oleh pulsa-pulsa yang berubah
level di pertengahan bit
§ Bit “1” dikodekan dengan tidak adanya transisi level
di awal bit
Bit
“0” dikodekan dengan adanya transisi level di awal perioda bit
Keuntungan rancangan biphase :
a.
sinkronisasi :
karena adanya transisi selama tiap bit time, pesawat penerima dapat
menyinkronkan transisi tersebut atau dikenal sebagai self clocking codes.
b.
tidak ada
komponen Dc.
c.
deteksi terhadap
kesalahan : ketiadaan dari transisi yang diharapkan dapat dipakai untuk
mendeteksi kesalahan.
1.1
B8ZS
·
Berbasis AMI
·
Jika ada 8 nol
berurutan dan pulsa sebelumnya merupakan pulsa positif maka semua nol itu
dikodekan menjadi 000+-0-+
·
Jika ada 8 nol
berurutan dan pulsa sebelumnya merupakan pulsa negatif maka semua nol itu
dikodekan menjadi 000-+0+-
Ada dua pulsa yang melanggar aturan AMI
1.1
mBnB
·
Memetakan satu
blok informasi yang terdiri dari m bits ke dalam n bits
·
n > m ;
biasanya n = m+1
·
Manchester code dapat dilihat sebagai kode 1B2B
·
4B5B digunakan
pada FDDI
·
8B10b digunakan
pada Gigabit Ethernet
·
64B66B digunakan pada 10G Ethernet
1.2
Modulation Rate
Sewaktu tehnik
pengkodean digunakan maka perlu perlu dibuat perbedaan yang jelas antara
kecepatan data (yang dinyatakan dalam bit perdetik) dan kecepatan modulasi
(dinyatakan dalam bauds). kecepatan data ataau kecepatan bit dapat dirumuskan
sebagai berikut :
Data Rate =
1/durasi bit
Rate
modulation(kecepatan modulasi) adalah kecepatan dimana elemen-elemen sinyal
terbentuk.
1.3
Tehnik
Scrambling
Tehnik bifase
memerlukan kecepatan persinyalan yang tinggi relatif terhadap kecepatan
data sehingga lebih mahal pada aplikasi jarak jauh. oleh sebab itu digunakan
tehnik scrambling dimana serangkaian level tegangan yang tetap pada line
diganti dengan serangkaian pengisi yang akan melengkapi transisi yang cukup
bagi clock receiver untuk mempertahankan sinkronisasi.
II.
Data
Digital,Sinyal Analog
Contoh umum transmisi data digital dengan menggunakan sinyal analog
adalah Public Telephone Network. Perangkat yang dipakai adalah modem yang dapat mengubah data digital ke sinyal analog,
dan sebaliknya. Sinyaldengan bentuk yang bervariasi secara kontinu. Contoh :
Sinyal Electric & Optical. DATA Digital juga dapat dikirim sebagai SINYAL
Analog melalui proses modulasi. Contoh : Komunikasi melalui Modem. SINYAL
Analog adalah SINYAL yang secara terus menerus bergerak dengan amplitudo
yang mengalami perubahan secara kontinu /
analog, seperti contoh pada gambar berikut :
Pada transmisi sinyal analog jarak jauh, digunakan amplifier untuk memperkuat sinyal. Namun
hal ini mengakibatkan timbulnya noise pada sinyal. Untuk data analog hal ini masih dapat ditolerir, tapi untuk data
digital hal ini akan menimbulkan kerusakan pada data.
1.
Teknik – Teknik
Penyandian
Ada tiga tehnik dasar penyandian untuk mengubah ata
digital menjadisinyal analog:
a.
Amplitude –
Shift keying (ASK)
Dua biner
diwakilkan dengan dua amplitudo frekuensi pembawa yang berbeda. Salah satu
amplitudo adalah 0; yaitu 1 digit biner yang ditunjukanmelalui keberadaan
sinyal pada amplitudo yang konstan dari suatu sinyal pembawa.
b.
frequency –
Shift Keying
Dua biner
diwakili dua frequenci berbeda yang dekat denagan pembawa frequensi.
c.
Phase - Shift
Keying
Biner 0
diwakilkan dengan mengirim suatu sinyal dengan fase yang samaterhadap sinyal
yang dikirim sebelumnya dan biner 1 diwakilkan dengan mengirim suatu sinyal
dengan fase yang berlawanan dengan sinyal yangdikirim sebelumnya.
I.
Data Analog
Sinyal Digital
Proses
transformasi data analog ke sinyal digital dikenal sebagaidigitalisasi. 3 hal
yang paling umum terjadi pada setelah proses digitalisasi :
a.
Data digital
dapat ditrasmisikan menggunakan NRZ-L.
b.
Data digital
dapat disandaikan sebagai sinyal digital yang memakai kodeselain NRZ-L.
c.
Data digital
dapat diubah menjadi sinyal analog menggunakan salah satu tehnik modulasi.
II.
Data Analog Dan
Sinyal Analog
Dua alasan proses data analog sinyal analog :
a.
Diperlukan
frekuensi yang tinggi untuk transmisi yang efektif
b.
Antena yang
diperlukan akan menjadi beberapa kilometer pada diameternya.
terima kasih, blognya bermanfaat banget buat ujian saya :')
BalasHapusjadi maksud dari penghilangan komponen DC itu apa ya?
BalasHapusTerimakasih, sangat membantu
BalasHapus